Penggunaan Micro Algae sebagai pupuk hayati (Biofertilizer)

Micro algae adalah sejenis organisme fotosintetik yang tersebar luas termasuk micro algae hijau eukariotik dan micro algae biru prokariotik. Mereka memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai sumber daya hayati di bidang kedokteran, produk kesehatan, pakan, bahan bakar dan sebagainya.



Organisme yang menarik ini juga dapat digunakan dalam pertanian modern karena kemampuannya untuk memperkaya nutrisi tanah dan meningkatkan pemanfaatan nutrisi makro dan mikro. Selain meningkatkan kesuburan dan kualitas tanah, micro algae juga dapat menghasilkan hormon pertumbuhan tanaman, polisakarida, senyawa antimikroba dan metabolit lainnya untuk mendorong pertumbuhan tanaman.


Oleh karena itu menggunakan mikro alga sebagai biofertilizer (pupuk hayati) merupakan pendekatan potensial untuk pengelolaan berkelanjutan di pertanian modern. Di sisi lain, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan telah mengakibatkan pengerasan tanah, salinisasi, pengurangan nutrisi, ketidakseimbangan unsur makro, rasio N, P, K, polusi air tanah, residu dan masalah kesehatan tanaman.

Bio fertilizer (Pupuk hayati) mengandung mikro organisme hidup yang mendorong pertumbuhan tanaman, mampu menyusun materi organik pada permukaan atau tanah tanaman. Dalam sistem pertanian modern, micro algae dapat digunakan sebagai Biofertilizer (pupuk hayati) untuk menggantikan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan.

Micro Algae dapat di perbanyak atau di kembangbiakan karena kandungan micro organisme hidupnya hanya dengan menggunakan algae fertilizer yang bisa di buat secara organik dari limbah pertanian dan perkebunan, oleh karena itu micro algae sebagai pupuk hayati adalah pupuk yang berkesinambungan dapat di perbanyak tanpa batas.


Sudah mulai banyak penelitian yang di lakukan untuk melakukan efisiensi produksi biomassa mikroalgae menggunakan limbah agroindustri, seperti limbah perkebunan buah, limbah pertanian sayuran dan limbah perkebunan sawit dimana limbah-limbah tersebut sebagai penunjang sumber daya pembuatan algae fetilizer atau sumber daya nutrisi yang berlimpah untuk memperbanyak micro algae.



Sebagai suplemen tanah, micro algae memperkaya kesehatan tanah dengan memperbaiki CO2 dan Nitrogen dan melalui sekresi polisakarida ekstraseluler, sehingga menurunkan biaya makro dan mikronutrien yang diperlukan untuk mencapai hasil tinggi. Auksin, sitokinin, dan asam jasmonat adalah hormon pertumbuhan tanaman yang diproduksi oleh mikroalga yang bertindak sebagai biostimulan

Mikro algae umumnya ber pH alkali dapat memperbaiki ph tanah yang asam (tanah menjadi asam akibat terlalu sering terpapar air hujan). Micro Algae juga dapat mencegah tumbuhnya jamur pada akar tanaman dan pada budidaya benih ikan konsumsi pada musim penghujan.


Spirulina, Nostoc, Anabaena, Synechocystis, Phormidium, Lyngbya, Oscillatoria, Chlorella, Scenedesmus, Chlorococcum, Cosmarium, Chlamydomonas, Botryococcus, dll adalah spesies micro algae.

Komentar


Postingan populer dari blog ini

Algae Fertilizer Sebagai Nutrisi untuk Mengkultur Micro Algae Green Water

Hemianthus Callitrichoides ‘CUBA’ Cara Merawatnya

Azolla Microphylla - Pakan Organik Yang Dapat di Budidaya Kembali